Kamis, 03 Juli 2014

Analisis Novel “A PERFECT STRANGER”

ANALISIS NOVEL TERJEMAHAN “A PERFECT STRANGER”
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Dua pada Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia yang Diampu oleh Ezith Perdana Estafeta., M. Hum.
Disusun Oleh
Fatonah 13.05.111.00114
PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat serta hidayah-Nya Penulis mampu menyelesaikan makalah berjudul Analisis karya sastra Novel terjemahan “A PERFECT STRANGER” karya Danielle Steel yang diterjemahkan oleh Indri K. Hidayat. makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah MKU Bahasa Indonesia.
Dalam penyelesaian makalah penulis banyak mengalami kesulitan, namun berkat bimbingan dosen MKU Bahasa Indonesia dan bantuan dari berbagai pihak serta seluruh teman dan sahabat yang juga telah ikut membantu sehingga makalah analisis ini bisa selesai tepat pada waktunya. Karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam penyelesaian makalah ini.
Makalah Analisis Novel ini bukanlah karya yang sempurna karena penulis rasa masih terdapat banyak sekali kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah analisis novel ini dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
Bangkalan, 26 Juni 2014
Penulis
ABSTRAK
Novel “A PERFECT STRANGER” karya Danielle Steel, menceritakan tentang kisah romantika perselingkuhan antara Alexander Hale seorang pengacara muda yang jatuh cinta pada Raphaella seorang istri bankir kaya John Hendry Philips. Penelitian ini berjudul “analisis tema cinta dan perselingkuhan novel A PERFECT STRANGER” bertujuan untuk mengetahui unsure-unsur instriksik yang terdapat dalam novel “A PERFECT STRANGER” karya Danielle Steel. Metode analisis ini menggunakan pendekatan intrinsik. Pendekatan intrinsik yaitu pendekatan yang hanya memfokuskan perhatiannya pada plot, penokohan, dan setting untuk mengidentifikasi dan medeskripsikan tema cinta dan perselingkuhan yang ada didalam novel A ERFECT STRANGER. Hasil penelitian dari novel A PERFECT STRANGER ini mengungkap kisah perselingkuhan antara Alex dan Raphaella serta Antoine dan Georgette. Dapat diketahui bahwasaya selingkuh adalah perilaku yang tidak adil dilakukan bagi seorang yang telah terikat hubungan pernikahan, karena sangat berdampak dan menyakiti pasangan yang sudah berusaha setia. Alasan karena berada jauh dengan pasangan atau karena pasangan sedang tidak dalam keadaan fisik yang sempurna tidak harus menjadi alasan tidak bisa hidup bahagia dan mencari orang lain sebagai penggantinya. Hal itu yang dilakukan Raphaella dengan Alex karena merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya Raphaella menghukum dirinya untuk tidak lagi menemui Alex dan menghabiskan satu tahun waktunya dengan berkabung atas kematian suaminya John Hendry Philips yang diketahuinya bahwa suaminya meninggal karena mengetahui perselingkuhannya dengan Alex. Juga ayah Raphaella Antoine yang selingkuh dengan seorang istri menteri dalam kabinet Prancis, karena istrinya Alejandra tidak pernah mau untuk tinggal bersamanya di Paris dan memilih untuk tinggal di Madrid. Keadaan fisik dan adanya jarak ruang serta waktu patutlah tidak menjadi alasan seharusnya untuk menjalin affair dengan laki-laki atau wanita lain.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Novel
2.2 Pengertian Pendekatan Objektif
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Novel
3.2 Pengertian Pendekatan Objektif
3.3 Unsur-Unsur Novel
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
4.2 Teknik Pengumpulan Data
4.3 Teknik Analisis Data
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Sinopsis
5.2 Unsur Intrinsik
BAB VI PENUTUP
6.1 Simpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Sastra didefinisikan sebagai salah satu realisasi ide kreatif yang memiliki karakteristik dan benar-benar tergantung oleh panulis itu sendiri. Literature mewakili kehidupan dalam ukuran besar, sebuah realitas social, dan dunia nyata yang juga merupakan objek imitasi sastra (Rene Wellek dan Austin Warren, 1977;94). Sastra adalah karya tulis yang jika dibadingkan dengan karya tulis yang lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, serta keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Menurut Sumardjo dan K.M (1987:1), sastra didefinisikan sebagai karya dan kegiatan seni yag berhubungan dengan ekpresi dan penciptaan. Sastra memiliki fungsi sebagai penghalus budi pekerti, peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan atau kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya dan penyaluran gagasan, imajinasi dan ekpresi secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun tertulis Suharyati (2007:2).
Banyak definisi sastra dibicarakan orang. Tetapi sesungguhnya secara sederhana sastra itu dapat dikatakan sebagai ungkapan rasa estetis manusia dengan memakai bahasa “indah” sebagai alat ekspresinya. Penyair romawi kuno, Horatius merumuskan manfaat sastra dengan ungkapan yang padat, yaitu dulce et utile “menyeangkangkan dan bermanfaat”. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang diberikan sastra, sedangkan bermanfaat dapat dihubungkan dengan pengalaman hidup yang ditawarkan sastra.
Ada tiga aspek yang harus ada dalam sastra, yaitu keindahan, kejujuran, dan kebenaran.kriteria karya sastra dikategorikan dalam komposisi yang berbeda seperti puisi, drama, dan roman. Dan memiliki kriteria masing-masing, Shahnon Ahmad (dalam pradopo, 1993:3) mengungkapkan beberapa definisi puisi yang dikemukakan oleh para penyair romantika Inggris, puisi adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Dalam bahasa Yunani kuno, drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti “aksi”,”perbuatan”. Sedangkan prosa adalah karangan bebas, tidak terikat oleh banyaknya kalimat dan paragraf sebagai unsur utama, yang termasuk prosa, antara lain cerita pendek, novel, dan esai. Novel adalah bentuk karya fiksi yang berupa prosa yang menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, duania imajinatif, yang dibangun melalui sebagai unsure instrinsiknya seperti peristiwa, plot,, tokoh, sudut pandang dan lain-lain yang kesemuaannya tentu bersifat kreatif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan masalah ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut,
1. Sejauh manakah memahami unsur intrinsik alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “A PERFECT STRANGER” karya Danielle Steel
2. Bagaimanakah menganalisis unsur intrinsik novel dengan memanfaatkan hasil analisis alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “ A PERFECT STRANGER” karya Danielle Steel
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang unsur intrinsik novel terjemahan. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami unsur instrinsik alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “A PERFECT STRANGER” karya Danielle Steel
2. Untuk menganalisis unsur instrinsik novel dengan memanfaatkan hasil analisis alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “A PERFECT STRANGER” karya Danielle Steel
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama bagi penulis, Mahasiswa dan pembaca.
1. Manfaat bagi penulis
a. Manfaat administratif yaitu administratif penelitian yang penulis lakukan untuk memenuhi tugas mata kuliah umum bahasa Indonesia UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
b. Manfaat teoritis yaitu menambah wawasan khususnya tentang masalah yang diteliti.
c. Manfaat praktis yaitu bertambahnya pengalaman dalam melakukan penelitian khususnya penelitian kualitatif tentang unsur intrinsik novel (terjemahan)
2. Manfaat bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam mempelajari unsur intrinsik suatu novel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN NOVEL
Dalam kesusastraan dikenal bermacam-macam jenis sastra (genre), menurut Warren dan Wellek (1995; 298) bahwa genre sastra bukan sekedar nama, menurut konvensi sastra yang berlaku pada suatu karya membentuk karya ciri tersebut. Menurutnya, teori genre adalah suatu prinsip keteraturan. Sastra dan sejarah sastra diklasifikasikan tidak berdasarkan waktu dan tempat, tetapi berdasarkan tipe struktur atau susunan sastra tertentu. Genre sastra yang umum dikenal adalah puisi, prosa, dan drama.
Menurut Nurgiantoro (1995 : 1), dunia kesusatraan mengenal prosa (Inggris : pros)sebagai salah satu genre sastra disamping genre-genre yang lain. Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse), istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan.
Bentuk karya fiksi yang berupa prosa adalah novel dan cerpen. Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui unsure instrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu bersifat naratif.
Novel berasal dari bahasa italia novella, yang dalam bahasa Jerman novella, dan dalam bahasa Yunani novellus. Kemudian masuk ke Indonesia menjadi novel. Dewasa ini novella dan novella mengandung pegertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette (Inggris : novelette), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cakupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek. Novel merupakan karya fiksi yang megugkapkan aspek-aspek kemausiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus (Nurgiantoro 1995 ; 9).
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1995:694). Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
2.2 PENGERTIAN PENDEKATAN OBJEKTIF
Pendekatan secara etimologis, pendekatan berasal dari kata appropio atau approach, yang arttinya sebagai jalan atau penghampiran. pendekatan didefinisikan sebagai cara-cara meghampiri objek. Jadi, pendekatan sastra adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang penelaah untuk mengkaji sebuah karya sastra, agar dapat memahaminya.
Pendekatan objektif merupakan pendekatan sastra yang menekankan pada segi instrinsik karya sastra yang bersangkutan (Yudiono, 1984 ; 53). Yaitu pendekatan yang sangat mengutamakan penyelidikan karya sastra berdasarkan kenyataan teks sastra itu sendiri. Hal-hal yang diluar karya sastra walaupun masih ada hubungan dengan sastra dianggap tidak perlu untuk dijadikan pertimbangan dalam menganalisis karya sastra.
Dalam pendekatan objektif telah banyak dikembangkan metode-metode penelitian, seperti formalisme Rusia, strukturalisme Perancis, strukturalisme cekoslavia, dan lain-lainnya. Berdasarkan prinsip umum pendekatan objektif diterapkan pada cerpen dan novel, kedua fiksi ini mempunyai unsure yang sama yakni mulai dari gaya bahasa, sudut pandang, alur, penokohan, latar, dan tema.
BAB III
LANDASAN TEORI
Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori pendukungnya antara lain, hakekat pendekatan objektif, pengertian novel, synopsis, tema, tokoh dan penokohan, latar, alur dan sudut pandang. Berikut ini akan diuraikan teori pedukung dalam penelitian ini.
3.1. PENGERTIAN NOVEL
Menurut Abrams secara harfiah istilah novella mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette (inggris : novelette), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang panjangnya cukupan tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Novel umumnya terdiri dari bab yang masing-masing berbeda isinya. Hubungannya antar bab kadang hanya merupakan hubungan kronologi biasa saja.
Novel menurut Moeliono (2007 : 788) adalah karangan prosa yang panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Sedagkan novel menurut Altenberd dan Lewis (dalam nurgiantoro, (2002 : 2-3) merupakan prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
Dari pendapat yang telah dipaparkan mengenai novel maka dapat disimpulkan bahwa novel merupakan suatu cerita fiksi yang mengenai kehidupan seorang laki-laki maupun perempuan yang menonjolkan karakternya.
3.2. HAKEKAT PENDEKATAN OBJEKTIF
Sastra merupakan cabang ilmu pengetahuan yag berkembang terus. Perkembangan studi sastra dapat dilihat dengan munculnyaberbagai jenis karya antara lain ; novel, cerpen, puisi, dan buku-buku sastra lain yang mendukung berkembangya kesusastraan.
Dalam memahami karya sastra harus menggunakan suatu teori atau pendekatan. Dalam analisis novel terjemahan A PERFECT STRANGER ini penulis menggunakan pendekatan objektif, yaitu merupakan pendekatan sastra yang menekankan pada segi instrinsik karya sastra yang bersangkutan (Yudiono, 1984 ; 53). Pendekatan yang sangat mengutamakan penyelidikan karya sastra berdasarkan kenyataan teks sastra itu sendiri. Hal-hal yang diluar karya sastra walaupun masih ada hubungan dengan sastra dianggap tidak perlu untuk dijadikan pertimbangan dalam menganalisis karya sastra.
Ciri-ciri yang terdapat dalam teori objektif, antara lain : 1). Teori objektif memandang karya sastra sebagai sesuatu yang berdiri sendiri. 2). Menghubungkan konsep-konsep kebahasaan (linguistik) dalam mengkaji suatu karya sastra. 3). Pedekatan yang dilihat dari eksistensi sastra itu sendiri berdasarkan konvesi sastra yang berlaku. 4). Penilaian yang diberikan dilihat dari sejauh mana kekuatan atau nilai karya sastra tersebut berdasarkan keharmonisan semua unsure-unsur pembentuknya. 5). Struktur tidak hanya hadir melalui kata dan bahasa, melainkan dapat dikaji berdasarkan unsur-unsur pembentuknya seperti tema, plot, karakter, setting, point of view. 6). Untuk mengetahui keseluruhan makna dalam karya sastra, maka unsur-unsur pembentuknya harus dihubungkan satu sama lain.
3.3. UNSUR-UNSUR NOVEL
Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut adalah:
1. Unsur Intrinsik
Unsur isrinsik adalah unsur dalam karya sastra yang ikut serta membangun karya sastra itu sendiri. Kehidupan didalam karya sastra yang ikut serta membangun karya itu sendiri (Suroto 1989 : 88).Unsur Intrinsik antara lain :
a) Tema
Tema adalah gagasan pokok yang hendak disampaikan pengarang atau sering disebut “subject matter” dari cerita tersebut (Lubis, 1960;14). Tema juga bisa dikatakan sebagai gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra. Tidak ada cerita tanpa tema karena tema adalah jiwa dari sebuah cerita.
b) Setting
Setting merupakan latar sebuah cerita yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
c) Point of view (Sudut Pandang)
Sumarjdo dan saini (1986) membagi pont of view menjadi empat macam.
a. Sudut peglihatan yang berkuasa (omniscient point of view). Pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya. Ia tahu segalanya
b. Sudut penglihatan objectif (objective point of view)
Pengarang serba tahu tetapi tidak memberi komentar apapun. Pembaca hanya disuguhi pandangan mata, apa yang seolah dilihat oleh pengarang.
c. Point of view orang pertama. Pengarang sebagai pelaku cerita
d. Point of view peninjau. Pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita. Seluruh kejadian kita ikuti bersama tokoh ini.
d) Alur / Plot
Alur/plot merupakan rangkaian peristiwa dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila perisitwa bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
e) Tokoh dan Penokohan
Istilah tokoh dan penokohan merujuk pada pengertian yang berbeda. Istilah tokoh meruujuk pada orangnya, pelaku cerita. Penokohan merujuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu dalam sebuah cerita.
f) Gaya Bahasa
Bahasa dalam karya sastra memiliki peran ganda, bahasa tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan gagasan pengarang, namun juga untuk mengungkapkan perasaannya dengan menggunakan bahasa perbandingan, seperti melukiskan sesuatu dengan tidak sewajarnya, peribahasa, dan sebagainya.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsure pembangun karya sastra yang berada diluar karya sastra, namun turut menentukan bentuk dan isi suatu karya sastra atau cerita. Atara lain unsure politik, agama, social, budaya, psikologi, dan lain sebagainya yang biasa membangun karya sastra tersebut Semi (1993 : 60). Unsur ekstrinsik karya sastra merupakan unsur yang ada diluar karya sastra tetapi pada dasarnya ikut serta membangun cerita didalam karya sastra itu sendiri Suroto (1989 : 70). Unsur ekstrinsik karya sastra adalah unsur karya sastra yang berada diluar karya sastra tetapi ikut membangun terbentuknya karya sastra itu sendiri (Wellek dan Waren 1995 : 79).
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang melakukan kajian terhadap novel terjemahan A PERFECT STRANGER karya Danielle Steel yang diterjemahkan oleh Indri K. Hidayat. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2006:53). Melalui metode penelitian deskriptif analisis, peneliti bermaksud mendeskripsikan masalah-masalah yang terdapat didalam novel terjemahan A PERFECT STRANGER karya Danielle Steel, metode deskriptif ini digunakan untuk megumpulkan data, menyusun, mengklasifikasikan, kemudian menginterpretasikannya.
4.2. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dan sampel data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah novel best seller internasional yang berjudul A PERFECT STRANGER karya Danieelle Stell dan diterjemahkan oleh Indri K. Hidayat dengan judul Ketika Hati Saling Bertaut, yang merupakan cetakan kelima, April 2003 dan diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama, Jl. Palmerah Barat 33-37, Jakarta 10270. Dengan tebal buku 278 lembar sebelum diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan 504 halaman setelah diterjemahkan. Selain itu, sebagai penunjang penelitian ini penulis juga melengkapinya dengan buku-buku teori sastra dan beberapa hasil penelitian mengenai sastra serta media lainnya.
4.3. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah membaca dan menelaah unsur-unsur instrinsik yang terdapat dalam novel terjemahan yang berjudul A PERFECT STRANGER karya Danielle Steel serta menelaah buku-buku sastra yang berkaitan dengan penelitian ini untuk dijadikan data tambahan.
4.4. TEKNIK ANALISIS DATA
Untuk menjawab rumusan masalah, teknik pengolahan data dalam penelitian ini meggunakan pendekatan objektif, yaitu unsur instrinsik novel. Sesuai dengan permasalahan penelitian ini, penelitian ini terfokus pada sejauh mana memahami unsur intrinsik alur cerita, pelaku, dan latar novel, serta bagaimanakah menganalisis unsur intrinsik novel dengan memanfaatkan hasil analisis alur cerita, pelaku, dan latar novel yang berjudul “ A PERFECT STRANGER” karya Danielle Steel.
Langkah kerja dalam penelitian ini antara lain: 1). Peneliti membaca novel yang diteliti secara intensif, yaitu pembacaa secara berulang-ulang. 2). Mencari data serta mengklasifikasi data sesuai dengan hal-hal yag berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti, pengumpulan data ini dilakukan oleh penulis dengan membaca. 3). Melakukan analisis objektif pada novel A PERFECT STRANGER yang meliputi analisis plot, tema, latar, peokohan, gaya bahasa, dan sudut pandang. 4). Mendeskripsikan unsur instrinsik yang terdapat dalam novel dan bagaimana representasinya, dengan menggunakan pendekatan objektif. 5). Peneliti menarik kesimpulan pada setiap hasil analisis. 6). Langkah terakhir adalah merumuskan kesimpulan dari keseluruhan analisis yang telah dilakukan. Hal ini untuk menjawab rumusan seluruh rumusan masalah dalam penelitian ini.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. SINOPSIS Alexander Hale adalah seorang pengacara muda, dia menikahi Rachel yang juga seorang pengacara penuh pesona sahabat karibnya, perempuan yang menggairahkan. Merekapun sudah bercerai selama dua tahun tetapi Alex masih terus saja mengengnya, batinnya tak henti berteriak setiap kali teringat kepedihan yang menimpanya, benar-benar aneh, keduanya bisa terjadi pada hari yang sama. Ulang tahun perkawinan dan sekaligus hari perceraian mereka. Rachel berambisi menerjuni bidang politik atau mencari kedudukan disalah satu kantor pengacara paling beken di New York, dan dia lebih memilih berkarir di New York daripada bersama Alex di Sanfracisco. Ditengah kegalauannya Alex yang sering dibayang-bayangi kehadiran Rachel di rumahya, suatu hari Alex bertemu dengan wanita cantik berdarah Spanyol-Prancis, yaitu Raphaella. Raphaella, adalah sorang wanita cantik berdarah Spanyol-Prancis, yang sudah menikah dengan seorang bangkir kaya diusianya yang masih sangat muda, suaminya berusia 40 tahun lebih tua namun sangat mencintainya, setelah tujuh tahun pernikahannya dengan John Hendry Philip, suaminya terserang kelumpuhan, hidupnya seolah telah berakhir, begitu pula hidup Raphaella. Selama tujuh tahun John Hendry lumpuh, selama itu pula Raphaella merasa hidupnya seolah berakhir, hari-harinya berlalu dengan sepi yang dilakukannya adalah bagaimana dia bisa memenuhi semua kewajibannya sebagai seorang istri bagi suaminya yang sedang sakit. Pada kenyataannya Raphella merasa bosan dengan hidup yang dijalaninya, rumah mewah dan pelayanan yang serba ada tak lagi menjadi bahan yang menjamin kebahagiannya. Setelah bertemu dengan Alex di New York hingga berlanjut ke San Francisco dan menjalin affair bersamanya, Raphaella mulai merasakan kebahagiaan yang lama tak dirasanya. Dia sering menemui Alex dan terkadang mengabaikan suaminya yang hanya dirawat oleh perawatnya. Raphaella dan Alex saling mencintai, mereka sama-sama memiliki nasib cinta yang sama. Alex pernah menikah dan belum pernah memiliki anak begitu juga dengan Raphaella dan John Hendry. Merekapun merasa bahagia ketika memiliki kesempatan merawat Amanda Hale yang tak lain adalah anak dari Kaye Hale dan George keponakan Alex sendiri. Amanda sengaja dibawa Alex ke San Francisco karena kedua orang tuanya terlalu sibuk dan tidak pernah memperhatikannya hingga membuatnya menjadi salah satu korban penganiaan dan pemerkosaan. Amanda sangat menyukai Raphaella dan Alex baginya mereka berdua adalah pasangan yang cocok, Raphaella pun juga sangat menyukai suasana dirumah Alex yang dirasanya jauh berbeda dari rumah John Hendry, Raphaella menyukai keluarag Alex, Amanda dan Charlotte Bradon seorang penulis kesukaan Raphaella yang karya-karyanya berhasil member semangat hidup baginya. Hubungan merekapun diketahui Kay kakak perempuan Alex seorang pengacara, karena takut skandal Raphaella terdengar dan mencemarkan reputasinya, Kay meminta Raphaella untuk menjauhi Alex atau dia akan memberi tahu ayahnya dan John Hendry. Raphaella menuruti keinginan kay dengan menjauhi Alex. Tersadar karena suaminya masih hidup Raphaella memilih untuk melupakan Alex dan mengabdikan diri kepada suaminya namu yang dirasakannya sama seperti pertama kali belum bertemu Alex, dia sangat mencintai Alex namun keadaannya tidak memungkinkan, mengharapkan John Hendry meninggal dan dia bisa menikah dengan alex itu merupakan hal yang mustahil. John Hendry sangat mencintai Raphaella, dia selalu ingin melihat istrinya tersenyum namun dia merasa sangat berdosa karena keadaannya yang selalu membuat Raphaella merenung, murung dan terkurung. John Hendry sering meyuruh Raphaella untuk meninggalkannya agar menghabiskan waktu untuk bersenang dengan pergi ke Paris menemui ayahnya ataupun ke Madrid menemui ibunya. Hingga pada suatu malam John Hendry dengan sengaja meminum sebotol obat tidur yang menyebabkan kepergiannya. Hal ini yang membuat Raphaella merasa sangat bersalah dan merasa bahwa dialah yang telah membunuhnya, karena pada saat malam terakhir suaminya menghembuskan nafas dia sedang bersama Alex. Raphaella mengasingkangkan diri berkabung ke Santa Euguena selama satu tahun, sebagai hukuman baginya yang telah membunuh John Hendry, tak terlintas baginya untuk menikah dan jatuh cinta lagi karena dia telah menyakiti hati John Hendry dengan menghianatinya dan mengecewakan Alex dengan meniggalkannya, dia rasa Alex sudah sangat membencinya dan tidak mungkin mereka dipertemukan kembali setelah dipisahkan oleh jarak dan waktu yang jauh dan juga sangat lama. Tetapi setelah dia kembali ke San Francisco dia kembali bertemu dengan Alex, merekapun saling mengungkapkan perasaan rindunya. 5.2. UNSUR INSTRINSIK 1. TEMA Novel ini bertemakan cinta dan perselingkuhan antara Raphaella dengan Alex. Dimana mereka saling mencintai namun Raphaella masih sadar bahwa dia tidak mau berkhianat pada suaminya tetapi Alex tetap memaksa dan bersikukuh untuk dapat memiliki Raphaella. “Tapi hanya kau yang kuinginkan,Raphaella.” Lalu dengan suara lembut Alex berkata lagi, “sekarang ini hanya kau yang kuinginkan.” Tapi Raphaella menjawab dengan gelengan kepala. “itu tak bisa kaumiliki.” Dan sesudah terdiam lama, “itu salah.” “mengapa?.” Ada api dalam matanya ketika Alex menanyakan itu. “mengapa? Karena suamimu? Bisa-bisanya kamu mengorbankan diri untuk lelaki yang sudah hampir mati, untuk lelaki yang katamu selalu mengiginkan kebahagiaan untukmu, lelaki yang boleh jadi begitu sayang padamu, sehingga rela membebaskanmu seandainya dia mampu?” (APS : 395) 2. PLOT Novel ini berplot progressif (maju) karena menceritakan secara runtut seluruh rangkaian ceritanya. Perkenalan muncul pada saat Alexander Hale didalam mobil di garasinya. Di dalam garasi, Alexander Hale mematikan mesin mobilnya, lalu duduk sejenak, menerawang dalam kegelapan ruang garasinya yang sudah taka asing lagi baginya. Untuk keseratus kalinya hari itu, pikirannya melayang sekali lagi pada Rachel. Untuk keseratus kalinya pula ia mengusir jauh-jauh pikiran itu dari kepalanya. Melenguh ia memungut tas kerjanya, lalu keluar dari mobil. Tak lama lagi alat eletroniknya akan menutup pintu garasi secara otomatis. Ia masuk kerumah lewat salah satupintu dari kebun dibelakang rumahnya dan beridiri dibawah tangga, diserambi bawah rumahnya yang mungil cantik bergaya Victoria. (APS : 08) Kemudian semakin terjadi koflik yang dialami tokoh-tokoh pada novel yaitu hubungan Alex dengan Raphaella diketahui oleh Kaye kakak Alex yang mengancamnya akan memberitahukan pada John Hendry suami Raphaella. “Betul. Dan kalau adik saya ternyata tidak cukup kuat untuk memutuskan hubungan kalian, saya harap anda yang mengambil inisiatif. Yang penting harus putus. Bukan hanya untuk kepentingan saya, tapi untuk kepentingan anda juga. Risiskonya besar buat anda kalau sampai ketahuan.dan kalau terpaksa, saya takkan segan-seganmemberitahu suami anda”. Raphaella memandangnya dengan sangat kaget. (APS : 302-303) Raphaella merasa bersalah atas kematian suaminya, karena saat John Hendry menelan obat tidur sebelum meninggal Raphaella sedang bersama Alex dan diketahui oleh ayahnya, Antoine pun juga menuduhnya bahwa telah membunuh suaminya sendiri, Rahaella merasa sangat berdosa. “kau pembunuh, Raphaella.” Kata-kata itu diucapkan Antoine seperti ular yang bisnya segera meracuni segala sesuatu yang berada dalam jangkauannya. “pembunuh dan pelacur!” lalu, bangkit dari kursinya, Antoine berdiri tegak menatapnya. “kau benar-benar mempermalukan aku. Meskipun hatiku tak ingin mengakuimu sebagai anakku lagi, Raphaella, tapi demi kepentinganku sendiri dan demi ibumu, takkan kubiarkan kau mempermalukanku lagi. Aku tak tahu apa rencanamu dengan kekasihmu itu. Rasanya aku yakin kau ingin segera lari bersamanya begitu janazah suamimu dikuburkan. Tapi jangan harap itu terjadi. Tak ka pernah. Yang akan kau lakukan sesudahnya bukan urusanku. Seperti yang sudah kukatakan, kau sudah dewasa. Dewasa memang, tapi menjijikkan dan tak bermoral. Jadi, sesudah berkabung dengan layak setahun penuh, kau bebas berkeliaran melacurkan diri lagi. Tapi sebelum itu, setahun penuh, kau harus berlaku baik-baik demi lelaki yang sangat kuhormati dan kusayangi, meskipun mungkin tidak begitu bagimu. Begitu selesai upacara pemakaman, kau ikut ibumu pulang ke Spanyol dan tinggal setahun disana. Sementara biar aku yang mengrurus kalau ada masalah yang menyangkut hak milik dan sejenisnya. Toh, urusannya tak akan rampung kurang dari setahun. Setelah itu, terserah. Kau boleh kembali kesini dan melakukan apa saja semaumu. Tapi ingat—setahun. Sekurang-kurangnya itu utangmu pada laki-laki yang kau bunuh. Andaikan kau masuk penjara, seumur-umur kau akan meringkuk disana. Kenyataannya, kau akan menanggung semua perbuatanmu itu seumur hidupmu.” (APS : 433-434) Untuk menebus rasa bersalahnya, seusai upacara pemakaman John Hendry Raphaella pergi ke Santa Euguena utuk berkabung selama satu tahun lamanya, dia bersikukuh untuk tidak kembali bertemu dengan Alex demi kesalahannya terhadap John Hendry meskipun Charlotte dan Amanda yang membujuknya. “kami akan kembali ke Madrid nanti malam, lalu dari sana terbang ke Paris. Ikut, ya?” “itu baru gila.” Raphaella tersenyum lembut. Gagasan itu sama sekali tidak menarik hatinya. Sudah setahun ia tidak mengijakkan kaki di Paris, dan sedikitpun tak ada keinginannya pergi kesana. “maukah kau mempertimbangka dulu?” Raphaella menggeleng sedih. “tidak, charlotte. Aku ingin tinggal disini saja.” “mengapa? mengapa kau harus berlaku begini? Semua ini tidak cocok untukmu, Raphaella.” “siapa bilang? Aku merasa cocok.” Raphaella meunduk. (APS : 463-464) Akhirnya Raphaella terlepas dari rasa berdosanya setelah menemukan surat yang ditulis suaminya sebelum kepergiannya untuk Raphaella, yang isinya mengungkapakan bahwa kepergian suaminya adalah suatu kebebasan yang telah rama dirindukan John Hendry. Raphaella kekasihku Mala mini panjang tak berkesudahan, malam penutup suatu kehidupan yang sangat panjang. Kehidupan yang kaya. Yang telah menjadi lebih kayak arena kehadiranmu. Kau sungguh merupakan karunia yang luar biasa besarnya bagiku sayangku. Bak sebentuk berlian sempurna tapa cela. Kau tak pernah berhenti membuatku kagum, memberiku kenikmatan dan kebahagiaan. Sudah lama aku memikirkan ini. Sudah lama aku ingin bebas. Tanpa izinmu aku pergi sekarang. Tapi mudah-mudahan kepergianku ii mendapat restumu. Maafkanlah aku, kekasihku. Aku pergi meninggalkanmu dengan segenap cinta dihatiku. Jangan anggap aku pergi, melainkan bebas—bebas, seperti yang sudah lama kurindukan. Dengan setulus hatiku. John Hendry Berulang kali Raphaella membacanya. “jangan anggap aku pergi, melainkan bebas—bebas, seperti yang sudah lama kurindukan.” Ternyata John Hendry meninggalkan surat baginya, kelegaan yang tiada tara menyelimuti perasaannya. John Hendry meminta maafnya. Betapa konyolnya semua itu. Dan betapa kelirunya ia selama ini. Bukan pergi, melainkan bebas. Memenuhi permohonan yang ditulis suaminya setahun yang lalu, kini Raphaella mulai melihat kematian suaminya sebagai kebebasan dan dengan merestuinya. (APS : 493-494) 3. TOKOH DAN PENOKOHAN 1) ALEXANDER HALE Seorang pengacara muda dan duda, penyayang, dan perhatian. setelah percerainnya dengan Rachel. Dia mulai jatuh cinta dengan Raphaella yang kemudian mereka menjalin affair diantara pernikahan Raphaella dan Jhone Hendry. 2) RAPHAELLA Raphaella adalah anak tunggal Antoine yang akhirnya disuting Jhone Hendry, ,seorang wanita cantik berdarah Spanyol dan Paris, selain itu dia adalah perempuan lembut, dia suka bercerita pada anak-anak ketika dia di Santa Eugenia saat dia mengabiskan musim panas disana. banyak yang terkagum atas kecantikannya termasuk bangkir kaya dan alex. 3) JOHN HENDRY PHILIPS Seorang banker kaya di San Francisco. laki-laki yang perawakannya semampai, tampan, berkuasa, baik hati, lembut dan halus perkataannya, Jhone HendryPhilips adalah seorang duda, setelah ditinggal istrinya yang meninggal iapun memiliki seorang putra yang tewas kecelakaan udara, pada saat usia 21 tahu, dan istrinya meinggal lima tahun setelahnya, namun di usianya yang ke 68 dia menikahi putri dari bangkir kaya sekelasnya yaitu Raphaella yang usia mereka tertaut empat puluh tahun. Hingga pada pernikahannya yag ke tujuh jhone Hendry mendapat serangan stroke dan lumpuh, ia tak lagi bisa beraktifitas melainkan menghabiskan sisa umurnya ditempat tidur saja. 4) CARLOTTE BRANDON Charlotte adalah ibu alex, ia seorang penulis yang buku-bukunya banyak disukai Raphaella karena meurut Raphaella karya-karya Charlotte mampu memberinya motivasi untuk tetap bertahan hidup dalam kesepiannya. Charlotte berusia enampuluhan, namun perawakannya masih terlihat muda dan apik, dia perempuan cerdas dan kuat karena mampu mendidik kedua anaknya hingga Kay dan Alex menjadi orang yang sukses sekarang. Dia memulai karirnya menulis semenjak suaminya meniggal. 5) RACHEL Seorang pengacara muda, cantik, sukses, dinamis dan penuh pesona. Suaminya juga seorang pengacara di San Francisco, namun karirnya lebih cemerlang daripada suaminya, dia berambisi meerjuni bidang politik disalah satu kantor paling beken di New York hingga pada akhirnya dia di terima dan memilih untuk tinggal di New York serta meninggalkan suaminya di San Francisco. Hal itulah yang menyebabkan keduanya bercerai. Rachel adalah wanita yang sangat mencintai karirnya daripada keluarga. 6) KAY Kakak perempuan Alex yang juga seorang politikus, berwatak keras kepala dan tak mau kalah. Kay sangat ambisius dengan karir dan dia menjaga betul citranya di lingkungan karirnya, namun karena pekerjaannya iapun lalai atas kewajibannya terhadap keluarga dan putrinya. 7) GEORGE Suami kay adalah seorang ahli bedah terkemuka di New York. Ia juga selalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak pernah memperhatikan putrinya. 8) AMANDA Putri dari kay dan George, keponakan tersayang Alex Hale, cucu daripada Charlotte Brandon. Ia yang kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya yang sibuk berkarir. Amanda atau biasa dipanggil Mandy menjadi korban penganiaan dan pemerkosaan saat hari thanksgiving ketika bermain skate di central park New York. 9) ANTOINE Antoine adalah ayah Raphaella perintis Banco quadral, laki-laki berdarah paris namun tinggal di New York demi urusan pekerjaannya. 10) ALEJANDRA Alejandra putrid dari Marquis pemilik banque Malle yang dipersuting Antoine, Ibu dari Julien dan Raphaella, wanita berambut warna jerami, bermata biru dan memiliki kecantikan khas Spanyol. 11) MARQUIS DE QUADRAL Ayah mertua Antoine yang dikenal sebagai jenius yang berpengaruh didunia keuangan Madrid. 12) JULIEN DE MORNAY-MALLE Kakak laki-laki Raphaella yang meninggal pada saat berusia enam belas tahun karena kecelakaan di Buenos Aires, ketika sedang bermain polo. Peristiwa ini menyebabkan Alejandra tercenung, Antoine terpukul, dan Raphaella menjadi anak semata wayang mereka. 4. LATAR Latar pada novel ini dapat dibagi menjadi latar tempat, latar waktu, dan suasana. Latar waktu pada novel ini terjadi pada saat siang, sore, malam, dini hari dan lain-lain. Alex dan Raphaellanbertemu sejak sore saat itu, berjalan-jalan dipantai atau sekedaar duduk bermalas-malasan di depan perapian, sambil minum kopi dan megobrol tentang kehidupan. (APS : 419) Malamnya Alejandra membicarakan hal ini dengan Raphaella yang baru saja kembali dari berjalan-jalan sendirian di taman idah yang bertata sangat apik. (APS : 368) Latar tempat pada novel ini terjadi di beberapa tempat, diantaranya Di restoran Four Season, pelayan mengantar perempuan menarik berperawakan semampai itu menyebrangi ruang makan, menuju meja yang selalu menjadi pilihannya—di dekat bar. (APS : 107) Dikamarnya, di Hotel Carlyle, Raphaella menggeliat diranjangnya yang luas. Jas kamar madi dari satin merah jambu membalut tubuhnya. (APS : 150) Latar suasana dalam novel ini pada saat kemegaha pernikahan Raphaella dan John Hendry juga kesedihan Raphaella setelah kematia John Hendry, yaitu Pernikahan Raphaella de Morny-Malle y de Satos Quadral dengan Joh Hendry Philips IV merupakan peristiwa besar yang jarang disaksikan. Serangkaian jamuan diseleggarakan di Paris. Jamuan makan siang untuk sekitar 200 tamu disediakan pada hari dilakukannya upacara perikahan di kantor catata sipil, jamuan makan malam untuk 150 aggota keluarga dan kawan dekat diadakan malamnya, dan 600 lebih undanga menghadiri upacara pemberkatan di Gereja Notre-Dame keesokan harinya. (APS : 55) Pada musim semi, lewat alamatnya di San Francisco, Raphaella menerima omor bukti buku cerita anak-anak tulisannya yang akan diedarkan bulan juli. Ia mengamati buku itu dengan perasaan aneh. Rasanya sudah seribu tahun lalu ia mulai menulis buku itu, dan sekarang sudah tak ada artinya lagi. Tiada lagi perasaannya untuk buku itu, juga untuk anak-anak, orang tuanya, para sepupunya, atau bahkan untuk dirinya sendiri. (APS : 451) 5. POINT OF VIEW Sudut pandag dalam cerita ini yaitu menggunakan Sudut penglihatan objectif (objective point of view) Pengarang serba tahu tetapi tidak member komentar apapun. Pembaca hanya disuguhi pandangan mata, apa yang seolah dilihat oleh pengarang. Lama Raphaella terdiam. Kemudian ia tersenyum pada Alex dan berkata lembut, “orang-orang seperti anda.” Alex hanya bisa menyahut dengan senyuman. Lama keduanya duduk bersama tanpa berkata-kata; masing-masing sibuk dengan pikiran sendiri-sendiri—dengan macam-macam pertanyaan menyangkut kehidupan teman barunya. Akhirnya Raphaella menoleh kearah Alex. Sorot matanya memancarkan perasaan ingin tahu dan kelihatan lebih gembira disbanding sebelumya. “mengapa anda mengarang-ngarng cerita tentang Charlotte Brandon?” Raphaella belum berhasil mengerti jalan pikira Alex, tapi ia meyukai laki-laki itu; kelihatannya ia lelaki yang jujur, baik hati, lucu, dan cerdas—hanya itu yang bisa di simpulkan.   BAB VI PENUTUP 6.1. SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan karya tulis yang berjudul “Novel A PERFECT STRANGER” ini, maka dapat disimpulkan bahwa novel A perfect Stranger karya Danielle Steel adalah jenis novel hiburan memiliki nilai hedonik yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan. Novel hiburan ini merupakan bacaan ringan yang menghibur dan jauh lebih banyak ditulis serta diterbitkan lebih banyak, dan pembacanya amat banyak karena sifatnya yang personal dan isinya hanya gambaran fantasi pengarang saja. Dari unsur instrinsik novel A PERFECT STRANGER ada banyak khayalan dan fantasi pengarang ketika dia meggambarkan cinta dan masalah perselingkuhan yang terjadi diantara tokohnya diantarnya dapat disimpulkan: 1. Seperti apapun jika mencintai seseorang jangan pernah memaksa untuk bisa memilikinya, apalagi jika seseorang yang dicintai sudah menjalin ikatan sakral 2. Seorang katolik juga menjaga norma-norma keagamaan, mereka juga melarang berhubungan sebelum adanya ikatan pernikahan. 3. Karir seolah menjadi sesuatu yang paling berharga bagi wanita-wanita sehingga melalaikan keluarga dan rumah tangganya. 6.2. SARAN Adapun saran yang penulis berikan ialah 1. Diharapkan para pembaca makalah ini dapat lebih mengenal dan mengetahui akan penokohan yang ada dalam makalah ini. 2. Hendaknya mengambil hikmah dari isi novel ini sebagai salah satu acuan hidup para pemuda Indonesia untuk kehidupan masa depan kelak. 3. Hendaknya tidak meneladani seperti kisah yang terjadi di dalam novel ini yang sifatnya hanya menghibur. DAFTAR PUSTAKA Steel, Danielle. 2003. A Perfect Stranger. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Tjahjono, Liberatus Tengsoe. 1988. Sastra Indonesia Pengantar Teori Dan Apresias. Flores: Nusa Indah Sulaiman. 2012. Kajian Kesastraan. Surabaya: Pustaka Raya. Wellek. Rene dan Austin Warren. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugono, Dandy. 2008. Buku Prakris BI Jilid I. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Anonim. 2013. Pendekatan Objektif, Online, (Tugasakhiramik.blogspot.nl/2013/03/Pengertian-Pendekatan-Objektif.html?m=1, diakses tanggal 2 Juli 2014).

Selasa, 10 Juni 2014

Selembar Mimpi Yang Lusuh

Semenjak pementasan drama akhir tahun lalu, sejak itulah diriku dipanggil Mailand oleh teman-teman di sekolah, itu karena aku berperan menjadi seorang Mailand dalam drama yang aku mainkan. Mas Abi-pun juga memanggilku adik Mailand, betapa senang rasanya hatiku mendengarnya. Mas Abi adalah saudara duapupuku, dia yang selama ini menjadi kakak dalam hidupku dialah yang mengajari aku tentang banyak hal diluar sana dia menambahkan wawasan tentang tata cara menulis kepadaku, bahkan dia berjanji akan mewujudkan mimpiku untuk menjadi seorang penulis. Mas Abi adalah salah satu mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya, setiap satu bulan sekali dia pulang ke Madura disitulah dia banyak bercerita tentang pengalamannya kepadaku, dia juga banyak bercerita tentang temannya yang bernama Abu Hanif kebetulan dia adalah seorang penulis yang sedang kuliah di Fakultas Sastra IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mas Abi mengatakan bahwa Abu Hanif bersedia membantu apabila aku berkenan untuk menjadi penulis terkenal. Tentulah tanpa pikir panjang aku jawab iya pada Mas Abi, Mas Abi juga begitu senang melihatku senang. “Kamu bisa pakai komputer di rumahku, Dik.” kata Mas Abi. Dia begitu mengerti jika aku kualahan menulis dengan tenaga jari jemariku. “Yang benar, Mas ?!” jawabku kegirangan Akupun mulai memindahkan tulisanku, ku ketik dari awal cerita novelku yang pertama, begitu terus selanjutnya. Hari-hariku aku lalui di ruang kerja Mas Abi, tanpa terasa sudah berlalu tiga bulan waktu yang kuhabiskan disana, aku kehabisan ide dalam tulisanku. Aku sama sekali tidak mampu menghadirkan imajinasiku, apalagi semenjak dua bulan akhir ini orang yang selalu aku tunggu belum datang juga, dia yang biasanya setiap tanggal lima jam tujuh Selengkapnya silakan Unduh disini !!!

Surat Lamaran

Bangkalan, 10 Juni 2014 Kepada Yth, Ketua Pengelola Asrama Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura di . Bangkalan Dengan hormat, Sehubungan dengan adanya informasi penerimaan Musahil Putri 2014 di asrama mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, maka dengan ini saya mengajukan permohonan untuk mengisi posisi sebagai musahil di asrama putri yang dimaksud. Sekadar informasi untuk saat ini saya masih aktif kuliah di UTM SMT II Fakultas Fisib jurusan Sastra Inggris serta aktif mengikuti kegiatan baik yang ada di asrama maupun di kampus. Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan: 1. Biodata pribadi 2. FC Transkrip Nilai terakhir 3. FC KTM 4. FC KTP 5. FC KSK 6. FC Sertifikat kegiatan 7. Foto berwarna ukuran 3x4 Demikian surat lamaran ini saya buat, besar harapan saya agar Bapak/Ibu mempertimbangkan lamaran ini, dan memberi saya kesempatan untuk menjadi musahil. Hormat saya, FATONAH

Madurese Studies Artikel BHENANAK

PENDAHULUAN Pulau Madura adalah pulau yang terletak di sebelah timur laut jawa. Pulau Madura luasnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil dari pulau Bali), dengan jumlah penduduk hampir 4 juta jiwa. Pulau Madura bentuknya seakan mirip badan sapi, terdiri dari empat kabupaten, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep dan masih banyak pulau-pulau kecil yang mengitarinya, terutama dibagian timur pulau Madura yang banyak bertebaran pulau-pulau kecil ditengah laut nan biru seperti pulau; Kangean, Sapudi, Gili Raja, dan Raas. Suku Madura terkenal dengan gaya bicaranya yang blak-blakan, dengan nada tinggi serta suara yang keras sehingga selalu terdengar seperti sedang marah, selain masyarakat Madura juga dikenal hemat, disiplin, sopan juga rajin bekerja keras, solidaritas yang tinggi serta harga diri juga paling penting dalam kehidupan masyarakat Madura. Selain itu masyarakat Madura juga dikenal dengan stereotype nya seperti suka carok, pencuriga, pemarah, beringas, pendendam, suka berkelahi dan bengis. Suku Madura juga kaya akan budaya serta seninya. Budaya yang terkenal seperti kerapan sapi yaitu semacam perlombaan sapi, sepasang sapi yang menarik kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi) yang dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Ada juga ojhung adalah sebuah pertunjukan tradisional masyarakat Madura yang dilakukan pada setiap musim kemarau yang bertujuan untuk mendatangkan hujan hal itu banyak dilakukan sebagian besar masyarakat di kabupaten Sumenep. Ada pula mamapar gigi dapat diartikan sebagai usaha untuk merapikan dan meluruskan bentuk susunan gigi dengan seperangkat alat khusus, ini biasanya dilakukan bagi perempuan yang akan melangsungkan pernikahan dan tradisi ini bisa ditemui dari seluruh pedesaan yang ada di kabupaten Sumenap. Dalam dunia kesenian Pulau Madura juga berkembang dalam bidang seni tari seperti tari gambu, tari moang sangkal, seni musik seperti musik saronen, musik tong-tong dan seni kriya seperti batik tulis, keris, ukiran, pembuatan celurit serta masih banyak lainnya. Kegiatan ekonomi utama suku Madura adalah bercocok tanam dan jenis tanaman yang mendominasi adalah jagung, singkong, padi serta tanaman holtikultura sebagai penambah variasi tanaman disamping itu masyarakat Madura juga menekuni ternak sapi yang memberikan pemasukan tambahan keuangan bagi keluarga petani, namun ada juga yang bertani tembakau, cengkeh yang dirasa sangat menguntungkan dibidang komersial. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura telah dikenal sebagai pulau satu-satunya di Indonesia yang mempunyai produksi garam yang melimpah dengan kualitas nomor wahid sehingga sebagian hasil garam tersebut diekspor ke luar negeri. Maka tidaklah heran apabila pulau Madura juga biasa dikenal dengan sebutan pulau garam. Mulanya pada zaman pra-Islam, penduduk Madura umumnya beragama Hindu-Budha, namun para sejarawan mengakui bahwa sulit merekonstruksi masa pengaruh Hindu-Budha di Madura karena kelangkaan sumber sejarah hanya ada beberapa candi baik di kabupaten Pamekasan dan Sumenep sebagai bukti bahwa agama Hindu-Budha pernah dianut oleh masyarakat Madura. Pengaruh Hindu-Budha diperkirakan ada sejak abad ke 9 sampai abad ke 15 (De graaf), lalu kemudian Islam dikenal serta berkembang sehingga banyak masyarakat yang memeluk agama Islam. Islam masuk di Sumenep pada abad XV dan di Bangkalan pada abad XVI tepatnya di Arosbaya, Islam berkembang sejak 1528 dari Arosbaya yang kemudian merambah ke timur. Penyebaran agama Islam ini terus meluas dan tidak hanya di pantai-pantai pulau Madura saja tetapi juga sampai ke pelosok-pelosok desa yang pada akhirnya Islam di Madura berkembang pesat karena itu penduduk Madura hingga kini boleh dikatakan 99,9% atau mayoritas beragama Islam. Dominasi agama Islam yang terjadi di Madura tidak lantas menghapus atau menghilangkan peninggalan maupun tradisi yang pernah dilakukan sewaktu Hindu-Budha terdahulu, tradisi tersebut masih terlihat dan bahkan sudah menjadi budaya di Madura seperti Bedug yang ada di masjid, kebiasaan membakar kemenyan tiap malam Jumat dan ritual-ritual serta tempat-tempat angker yang dianggap mempunyai kekuatan ghaib dan hal itu menjadi mitos di tengah-tengah kehidupan masyarakat Madura karena itu bagi setiap ritual yang dilakukan serta yang dipercayai akan medatangkan berkah bagi masyarakat disekitarnya, Misalnya ritual yang dilakukan dengan tujuan untuk mendatangkan hujan pada saat musim kemarau, juga ada mitos lainnya yang banyak dipercayai oleh masyarakat Madura pada umumnya, ada juga Mitos-mitos bahwa di setiap tempat yang angker dan seram masyarakat Madura meyakini bahwa ditempat itu terdapat benda-benda antik serta pusaka yang memiliki kekuatan gaib yang luar biasa, namun untuk mendapatkannya harus melalui ritual khusus karena diyakini tempat tersebut dijaga dan dihuni oleh roh makhluk halus. Seperti halnya sebuah batu yang terdapat di desa Pangpajung Kecamatan Modung kabupaten Bangkalan yang oleh sebagian warga sekitarnya dianggap memiliki atau menyimpan air ghaib yang apabila diminum akan membuat kebal tubuh seseorang yang meminumnya. Di Madura juga terdapat banyak sekali ritual dan tempat-tempat angker yang mempunyai mitos tersendiri bagi setiap ritual yang dilakukan serta yang di percayai oleh masyarakat Madura sendiri. Misalnya ritual yang dilakukan dengan tujuan untuk mendatangkan hujan pada saat musim kemarau, juga ada mitos lainnya yang banyak dipercayai oleh masyarakat Madura pada umumnya, ada juga Mitos-mitos bahwa disetiap tempat angker masyarakat Madura meyakini bahwa ditempat itu terdapat benda-benda antik serta pusaka yang memiliki kekuatan gaib yang luar biasa, namun untuk mendapatkannya harus melalui ritual khusus karena diduga tempat tersebut dijaga dan dihuni oleh roh makhluk halus. Seperti halnya sebuah batu yang terdapat di desa Pangpajung Kecamatan Modung kabupaten Bangkalan. **gf**   BHENANAK Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu kebupaten yang berada di Indonesia tepatnya di propinsi Jawa Timur, yang terletak di ujung paling barat pulau Madura, berbatasan dengan laut jawa di Madura utara, yang berada pada titik koordinat 112°40’06”- 113°08’04” BT serta 6°51’39”- 7°11’39” LS, yang memiliki luas area sekitar 126.181 Ha. Dengan jumlah populasi 919.002 jiwa(2013), dengan kepadatan 729 jiwa/km2 yang beribukota Bangkalan, nama kabupaten Bangkalan berasal dari kata “bangkah“ dan “la’an” yang memiliki arti “sudah mati“. Istilah ini diambil dari cerita legenda tewasnya pemberontak Madura sakti yang bernama ke’ Lesap yang tewas di Madura barat. Kata “bangkah la’an“ merupakan seruan raja Bangkalan yang diikuti oleh rakyatnya atas meninggalnya ke’ Lesap, seorang pemberontak yang berambisi untuk menguasai pemerintahan di seluruh Madura. Kabupaten Bangkalan itu sendiri terdiri dari 18 kecamatan diantaranya; Arosbaya, Bangkalan Kota, Blega, Burneh, Galis, Geger, Kamal, Kelampis, Kokop, Konang, Kwanyar, Labang, Modung, Sepulu, Socah, Tanah Merah, Tanjung Bumi dan yang Terakhir adalah Kecamatan Tragah. Kecamatan Modung yang merupakan salah satu kecamatan yang terletak di bagian ujung tenggara wilayah kabupaten Bangkalan, dengan batas wilayah sebelah selatan selat Madura dan diapit kecamatan Blega disebelah utara dan kecamatan Kwanyar disebelah baratnya dan kecamatan Sreseh kabupaten Sampang menjadi tetangga kecamatan disebelah timur. Di kecamatan Modung inilah selain terdapat sumber air yang besar juga terdapat berbagai tempat angker yang menjadi daya tarik bagi masyarakat yang gemar akan benda-banda pusaka peninggalan nenek moyang. Ada satu tempat unik yang berada di Kampung Tajung dusun Gumong desa Pangpajung kecamatan Modung, di kampung itulah terdapat sebuah tempat yang oleh masyarakat disana dikenal dengan nama Bhenanak. Filosofi dari nama Bhenanak tersebut diambil dari sebuah batu yang terletak di bibir pantai laut di Tajung-Pangpajung. Bhenanak berasal dari kata “ngembhen anak (Bhs: Madura) “ yang berarti menggendong anak, batu yang menyerupai seorang perempuan yang sedang duduk dan menggendong anaknya menghadap ke utara membelakangi pantai. Syahdan, menurut cerita warga di kampung tersebut bahkan sudah hampir dikenal oleh seluruh penduduk di pesisir pulau Madura bagian selatan khususnya di kecamatan Modung yang menjadi perbatasan kabupaten Bangkalan dan Sampang di bagian selatan kepercayaan masyarakat setempat yakni batu tersebut memiliki legenda yang hampir menyerupai salah satu legenda terkenal di Indonesia, yaitu legenda seorang anak durhaka yang kemudian dikutuk oleh ibunya menjadi batu, Malin Kundang. Kisah Bhenanak memiliki keunikan tersendiri cerita yang santer didengar dari mulut ke mulut di daerah Tajung batu Bhenanak dulunya adalah seorang perempuan yang sedang menanti suaminya yang bekerja Jaggolan (pelaut) yang sudah sekian lama tak kunjung pulang. Perempuan tersebut lantas terus menunggu di tepian laut sembari menggendong anaknya yang masih bayi. Sekian lamanya ibu itu menanti suaminya yang tak terlihat sedikitpun batang hidungnya tiada kabar ataupun pesan yang diterima hingga muncul angan dan firasat dalam pikirannya bahwa suaminya mungkin telah ditelan ombak saat dalam perjalanannya berlayar. Sejak itulah perempuan itu terus menangis bahkan enggan pulang, dia tetap duduk di pinggiran pantai sambil menanamkan keyakinan bahwa bapak dari bayi yang tak henti-hentinya menangis dalam pangkuannya masih hidup dan akan kembali pulang, Namun begitulah garis takdirnya orang yang menjadi tulang punggung keluarga tak kunjung kembali perempuan itu tetap menanti dan menunggu dalam harap dia sudah tidak sanggup menatap lautan didepannya, lautan yang telah menelan suaminya. Perempuan itu tetap menanti dan menanti sambil menghadap ke utara membelakangi lautan yang mengingatkannya pada suaminya. Perempuan itu terus bersikukuh untuk tidak pulang dari pantai dan tetap akan menunggu suaminya, dia tetap berkeyakinan bahwa suaminya akan kembali. Hingga akhirnya dalam penantian panjangnya perempuan yang sedang menggendong anakya tesebut berubah mejadi batu bersama anak yang digendongnya. Begitulah keyakinan warga tentang asal muasal batu Bhenanak yang terletak dipinggiran pantai Tajung Gumong Pangpajung Modung Bangkalan. Namun, sebagian cerita mengatakan bahwa batu Bhenanak memang murni batu yang sejak awal sudah berbentuk menyerupai perempuan menggendong anak bukan dari sebuah legenda yang sudah diceritakan diatas. Menurut bapak Madlra’i yang merupakan cucu dari almarhum Pak Alwi Kasmin selaku pemilik lahan dimana batu Bhenanak terletak. Dia menuturkan bahwa seperti apa yang telah diceritakan oleh kakeknya dulu Bhenanak itu memang murni batu yang terbentuk secara alamiah tanpa ada rekayasa tangan manusia, namun batu Bhenanak sangat berbeda dengan batuan yang berada disekelilingnya ada hal yang istimewa yang tedapat didalam batu tersebut keistimewaan itu muncul dari cerita seorang pelaut yang berasal dari Sumenep. Seorang pelaut yang dalam perjalanannya kebingungan karena persediaan air minum dan memasak sudah habis maka salah seorang yang ada di perahu itu turun ke darat untuk mencari air, tak lama berselang kemudian sesampainya di pinggir pantai terdengar suara riuh burung berkicau saling sahut-menyahut tanpa pikir panjang sang pelaut itu lantas menghampirinya karena berdasarkan hukum alam apabila banyak hewan di tempat yang rindang oleh pohon dedaunan nan menghijau diyakininya pasti terdapat sumber air ditempat burung-burung tersebut. Lalu sang pelautpun mencari dan menelusuri arah tempat burung-burung tersebut hingga akhirnya dia menemukan genangan air di sebuah cekungan batu yang terletak didepan batu Bhenanak, dengan riang penuh gembira melihat jernihnya air diambil dan sedikit diminumnya, lalu kembali lagi ke perahunya dengan membawa air yang mau dipakai untuk memasak, Setelah nasi yang dimasak dengan menggunakan polo’ besi itu sudah matang pelaut tadi bersama sekawanannya sudah bersiap untuk mengisi perutnya yang sekian hari tidak makan sama sekali, namun yang terjadi nasi yang sudah dimasak tersebut tidak bisa disendok satu butirpun, segala cara telah dilakukan untuk mengangkat nasi itu dari polo’ karena sudah tidak sabar salah satu dari pelaut itu ada yang mencoba untuk menghancurkannya dengan linggis namun tidak ada yang berubah, nasi itu tetap mengeras melebihi batu. Sekawanan pelaut itupun terheran-heran kenapa bisa seperti itu, salah satu dari merekapun bertanya siapa yang telah mengambil air untuk memasak nasi, dan apakah sempat meminumnya. Pelaut yang telah mengambil air tadipun mengaku bahwa dirinya sempat meminum sedikit karena merasa kehausan. kemudian salah satu dari pelaut yang lain mencoba melukai pelaut yang sempat meminum air itu dengan linggis tapi reaksi pelaut tersebut hanya tersenyum dan tak ada luka sedikitpun di tubuhnya, setelah berkeyakinan bahwa air yang digunakan untuk memasak nasi dan yang diminum pelaut tadi bisa menjadikan kuat dan kebal, merekapun merasa tertarik pada air yang itu dan bersama-sama kembali untuk mengambil air ditempat tadi, tapi setelah sampai disana cekungan batu tadi yang sebelumnya tergenang air kini sudah mengering tanpa air setetespun. Sejak itulah air tersebut kemudian disebut dengan air tegghu dan barang siapa yang menemukan dan meminumnya maka ia akan menjadi kuat dan kebal terhadap senjata tajam. Berawal dari sejak peristiwa itu semua warga di pesisir Madura khususnya masyarakat Sumenep setelah ada pelaut yang ajanggol dan meminum air tegghu tersebut mengakui dan segan terhadap semua warga masyarakat desa Tajung mereka beranggapan bahwa masyarakat yang ada disana bahkan semua hewan ternaknya juga diyakini kebal akan senjata tajam karena air tegghu tersebut meski pada kenyataannya tak seorangpun dari sekian banyak penduduk disana yang mendapatkan air tegghu tersebut kecuali hanya si pelaut asal Sumenep itu. Adanya air tegghu (tangguh) tadi yang membuat Bhenanak dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai tempat berrit dan dijadikan tempat untuk dhuko atau bertapa disana untuk mendapatkan air tegghu dan barang-barang antik lainnya. Seperti yang pernah dilakukan oleh kepala desa Patereman alm H. Abdurrahman dan Almarhum Bapak Alwi Kasnim pemilik dari lahan tersebut. Mengutip dari cerita yang disampaikan oleh Pak Madlra’i cucu dari Alm. Bapak Alwi yang konon diceritakan saat bertapa di batu Bhenanak ada banyak macam godaan yang mengganggu kakeknya saat bertapa seperti, ular besar yang tiba-tiba merambat dan menggerayang dipangkuannya, lalu ada kodok yang memikul bawang sambil berjalan mondar mandir didepan Bapak Alwi datang dan menghilang, ada lagi penampakan perempuan tua yang datang membawa nampan menghampiri Bapak Alwi dan menunjukkan isi dari nampan tersebut adalah barang-barang yang ada di tempat itu diantaranya air tegghu, minyak slamet, ko’ol bhuntek, dan keris sora dan yang terakhir godaan yang membuat Bapak Alwi tidak kuat dan menghentikan niatnya yaitu tiba-tiba ada bola api besar yang datang dari arah selatan mengarah lurus dan seakan ingin menghantam ke perutnya. Seiring berjalannya waktu, batu Bhenanak atau batu yang menggendong anak tersebut. Tiba-tiba batu yang menyerupai bayi yang berada di gendongan ibunya tersebut menghilang. Menurut cerita masyarakat setempat anak batu itu berada di daerah kecamatan Geger kabupaten Bangkalan, namun belum diyakini sepenuhnya. Jadi, Bhenanak saat ini yang ditemui hanya batu yang menyerupai perempuan sedang duduk dengan gendongannya, bahkan nyaris tak berbentuk dan hampir tiada karena ulah warga. Konon batu yang dipercayai wujud dari manusia tersebut oleh warga yang setiap harinya ajheleh di daerah pinggiran pantai Tajung mereka selalu memberi sesajian hasil ikan dan menaruhnya di gendongan batu Bhenanak tadi, sebagai wujud kasihan dan bersedekah kepada perempuan itu. Usut demi usut, batu Bhenanak dan cekungan batu yang terletak didepannya seperti yang diceritakan diatas, menurut cerita pak Madlra’I yang juga diceritakan oleh kakeknya. Cekungan batu tersebut adalah jejak kaki Langdewur atau sebangsa Guderuwo, yang alengka dari Pasuruan hingga Tajung, namun kurang jelas jejak kaki kanan atau kiri yang berada disana, menurut Pak Alwi dulu cekungan batu tersebut sangat jelas menyerupai bentuk kaki raksasa, dan jari-jarinya. Tapi, saat ini sudah tak lagi tampak bentuk kaki dan jari-jari Langdewur itu karena sudah terkikis ombak dari tahun ke tahun. Sekarang, secara kasat mata tak ada yang seram bahkan menakutkan dari Bhenanak juga tempat tersebut tidak Berrit, atau bahkan keberadaanya sama sekali tidak mengganggu. Namun dulu di tempat itu ada pohon dheman yang dianggap sedikit angker karena ada seorang pemuda asli Tajung tapi tidak diketahui jelas apa yang sudah dia lakukan di tempat itu hingga membuat pemuda tersebut menjadi gila lalu sakitnya berujung pada kematian. Tapi saat ini pohon dheman itu sudah tidak ada lagi. Bhenanak sering dikunjungi warga setempat atau bahkan dari luar desa Tajung, karena keindahan dan mitos yang dipercayai warga bahwa batu tersebut adalah wujud dari perempuan dengan anaknya yang sedang menunggu suaminya yang tak kunjung datang hingga perempuan tersebut menjadi batu. Cerita itu yang membuat masyarakat dari luar desa tersedot dan merasa tertarik untuk melihat secara langsung keunikan bentuk Bhenanak tadi. Meski pada kenyataanya menurut cerita Bapak Alwi pemilik dari lahan dimana Bhenanak berada, menyatakan dan meyakini bahwa Bhenanak hanyalah batu biasa dan bukan wujud dari apapun. Bhenanak memang yang dari dulu batu yang alamiahnya berbentuk seperti perempuan meggendong anak. **gf**   PENUTUP Dari sekian banyak fenomena alam yang ada di pulau Madura, ada salah satu batu yang menyerupai perempuan yang sedang menggendong anaknya, batu yang terletak di bibir pantai di desa Pangpajung kecamatan Modung kabupaten Bangkalan. Syahdan, pernah ada perahu layar yang melintas dan berhenti untuk mencari air yang ternyata kemudian menemukannya disebuah cekungan batu yang katanya adalah jejak Langdewur. Lantas air tersebut dibawanya menuju perahu yang digunakan untuk memasak nasi, setelah nasi sudah siap dihidangkan ada hal aneh yang terjadi, tiba-tiba nasinya mengeras melebihi kerasnya batu, membuat sekawanan pelayar di perahu bedhung itu kebingungan sehingga salah satu dari pelayar tersebut berasumsi bahwa kerasnya nasi itu karena air yang digunakan untuk memasak, yakni air yang terdapat di dalam cekungan batu yang berada didepan batu Bhenanak tadi. Selain itu juga dibuktikan pada salah seorang pelayar yang juga sempat meminum air tegghu (sebutannya) tersebut, yang membuatnya menjadi kuat dan kebal akan senjata tajam. Setelah peristiwa itu banyak masyarakat yang berburu untuk mendapatkan air tegghu yang ada di batu Bhenanak, batu yang sampai sekarang dikenal dengan nama Bhenanak, Bhenanak maksudnya ‘ngemben anak’ gambaran dari bentuk ibu yang menggendong anaknya. Kisah yang menceritakan bahwa batu Bhenanak adalah wujud dari cerita perempuan yang sedang menunggu suaminya itu hanya mitos belaka. Namun, disisi lain tempat itu tetap angker dan dipercayai tersimpan benda-benda pusaka seperti keris sora, air tegghu, ko’ol bhuntek, minyak selamet yang disembunyikan dan dijaga oleh makhluk ghaib, hanya seorang yang mendapat ijin dan rahmat Allah SWT yang bisa mendapatkannya. Bhenanak masih terlihat angker, dan dihuni serta dijaga oleh makhluk ghaib (Jin), penulis menyarankan bagi para pembaca yang ingin mengunjungi Bhenanak agar senantiasa berhati-hati dan tidak merusak lingkungan disekitar Bhenanak, diusahakan sebelum memasuki kawasan itu agar dapat memperbanyak membaca shalawat dan berdoa supaya terhindar dari amara murka si penghuni Bhenanak. **gf**   GLOSSARY air tegghu : air yang bisa membuat orang menjadi tangguh dan kebal dari benda tajam, air tersebut tidak berada di sembarang tempat, hanya ada di daerah kawasan bhenanak ajheleh (Mdr) : menangkap ikan dengan menggunakan jaring alengka (Mdr) : melangkahi bangkah la’an (Mdr) : telah mati berrit (Mdr) : angker, dipercayai terdapat makhluk ghaibnya Janggolan (Mdr) : berlayar menggunakan perahu kayu untuk mengangkut kayu keris sora (Mdr) : keris yang memiliki kekuatan ko’ol bhuntek (Mdr) : sejenis keong tapi tidak berlubang yang memiliki kekuatan mampu melemahkan dan menaklukkan musuh bagi yang memiliki ko’ol bhuntek komersial (BI) : bernilai niaga tinggi, dimaksudkan untuk diperdagangkan filosofi (BI) : berdasarkan filsafat (teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan) Langdeuwur (Mdr) : makhluk ghaib yang berbulu, gunderuwo mamapar gigi(Mdr) : tradisi merapikan dan meluruskan susunan gigi dengan seperangkat alat khusus guna untuk membuang najis bagi orang yang mau menikah minyak slamet (Mdr) : minyak yang akan memberi keselamatan bagi yang memakainya mitos (BI) : cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia dan bangsa tersebut mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara ghaib musik saronen(Mdr) : seni music Madura yang biasanya ditampilkan saat kerapan sapi, pernikahan dan acara peringatan lainnya di Madura musik tong-tong (Mdr) : seni music Madura yang memakai alat music tradisional Madura seperti tong-tong polo’ (Mdr) : tempat menanak nasi yang terbuat dari besi stereotype : ciri sekelompok orang di mata kelompok lain sangat ditentukan oleh kriteria emosional, perasaan-perasaan (Den Hollander 1968:3-5) ritual (BI) : upacara dalam hal keagamaan Syahdan : selanjutnya, lalu (biasanya dipakai pada permulaan cerita atau permulaan bab) tari gambu (Mdr) : dikenal dengan tari keris yang diciptakan oleh arya wirajaya dan diajarkan pada para pengikut Raden Wijaya kala mengungsi di Keraton Sumenep tari moang sangkal (Mdr) : sejenis tarian yang dipertunjukkan pada saat menggelar acara yang dipercaya untuk memperlancar jalannya acara dan membuang sial REFRENSI Statistic Daerah Kabupaten Bangkalan 2013, halaman 1 Statistic daerah Kabupaten Bangkalan 2013, halaman 4 Madurese studies, halaman 61 Kamus Besar Bahasa Indonesia Android 4.0.0 Sumber yang di wawancarai : H. Harmain Kepala Desa Pangpajung Modung Bangkalan Bapak Madra’I warga kampung Tajung Gumung Pangpajung